BAB 78. Berandalan Menyebalkan

1511 Kata

Aku mendapat kabar bahwa Nenek Imel jatuh sakit, tapi Daddy menenangkan bahwa beliau dalam keadaan yang baik dan di rawat dengan baik di Rumah Sakit terbaik. Jujur saja aku sedang sibuk-sibuknya karena menjelang ujian sehingga aku tidak bisa pulang. Karena itu aku menangis semalaman kemarin sampai pagi ini mataku lumayan bengkak. “Habis nangisin Regarta lagi?” Tanya Riska dalam perjalanan menuju kampus. Aku tertawa menanggapi. “Mana mungkin, gue udah ikhlas tuh.” Balasku sombong. Riska memasang wajah mencibir. Seolah tidak percaya bahwa aku sudah melupakan Regarta. “Kalau iklas itu foto sama jaketnya buang dong ke tong sampah.” Ucap Riska lagi membuat aku tertawa. Sekalipun aku sudah ikhlas dia berganti wanita tapi untuk sepenuhnya lupa tentu saja itu tidak mudah. Aku masih sesekali mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN