"Kasihan Yasmin." Zahwa bergumam lirih. Kakak beradik itu baru saja selesai mendengar cerita dari BI Asih tentang siapa dan seperti apa kehidupan Yasmin selama ini. Tenyata, wanita itu sangat menderita. Terlepas dari kesalahannya di masa lalu, tidak pantas bagi suaminya memperlakukan wanita itu dengan begitu kejam. "Aku akan menyusul Yasmin ke Jakarta, Teh. Aku akan membantunya agar bisa lepas dari suaminya." Zahwa menatap sendu sang adik. Ia paham bagaimana perasaan Fahmi setelah mengetahui status Yasmin yang sebenarnya. Kecewa sudah pasti. Namun, rasa empati lebih besar, sebab Yasmin tidak mendapat keadilan sebagai seorang istri. "Kamu yakin? Teteh takut kamu kenapa-napa, Mi. Dari cerita Bi Asih, sepertinya suami Yasmin bukan orang sembarangan." "Aku tidak takut. Siapa pun dia, ak

