Bab 54

1522 Kata

"Kita mau kemana?" Tanya Lina, sebab Adit mengajaknya pergi tanpa memberitahu tujuannya. "Nanti kamu tau kalau sudah sampai." Balas Adit, ia pun menoleh sambil tersenyum. Lina tidak lagi bertanya. Ia justru kembali menatap ke samping, dimana ia bisa melihat lalu lalang mobil lainnya. Setelah mendengar ucapan Adit dan Wiwin beberapa hari lalu, Lina merasa sangat terbebani dan terus memikirkannya. Selama tinggal di Bandung, Lina pun sering mendatangi Dokter spesialis atau tempat teraphy yang bisa mempermudahnya dalam mendapatkan momongan. Tapi ternyata usahanya belum juga membuahkan hasil. Lina kerap menyalahkan dirinya sendiri karena ia merasa tidak sempurna untuk Adit yang terlalu istimewa untuknya. "Sayang, kamu kenapa?" Tanya Adit. Sentuhan hangat tangan Adit mengusap lembut wa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN