bab 159

1611 Kata

Satu minggu berlalu, menjadi hari terlama yang pernah dilewati Mila. Ia pernah menunggu lebih dari itu, tapi yang dirasakan Mila saat ini berbeda. Setelah pertemuannya dan Damar tempo hari, harapan Mila akan cintanya kembali tumbuh. Jauh dalam hati kecilnya ia berharap lelaki itu datang dan menjemputnya. Atau paling tidak, Damar datang menemuinya. Tapi tujuh hari berlalu dan harapan Mila belum juga membuahkan hasil. "Masih nunggu?" Tiba-tiba Dera datang, menghampiri Mila yang tengah duduk di depan pintu gerbang panti. Senyumnya terlihat menjengkelkan untuk dirinya yang masih dilanda cemas dan harap. "Nggak. Lagi nunggu mang somay." Jawab Mila. "Kang somay bawa mobil dan pakai jas?" Senyum Dera kian merekah. Mila hanya memajukan bibirnya dan menghela lemah. "Kangen gini amat ya,"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN