bab 111

1735 Kata

Awalnya Damar tidak berniat mengangkat telepon yang terus berdering saat dirinya tengah menghadiri rapat penting. Namun karena ponselnya terus berdering lebih dari tiga kali, akhirnya Damar pun menerima panggilan tersebut. "Ada apa?" Tanya Damar kesal. "Tolong aku," terdengar suara Isak tangis dari seberang sana. Mila menangis. "Aku sedang rapat, nanti aku hubungi lagi." Damar tidak bisa meninggalkan pertemuan terlalu lama, sebab ada beberapa orang penting yang sedang menunggunya. Damar kembali ke ruang rapat, namun ia tidak bisa konsentrasi seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga ia tetap merasa khawatir, terlebih setelah mendengar suara Mila menangis. Apa yang terjadi pada wanita itu? Damar tidak bisa mengira-ngira, sebab tadi pagi saja Keduanya tidak saling sapa, bahkan Mila ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN