Kemesraan mereka harus berakhir, begitu mendengar suara tangis seorang bayi. Axel terbangun. Lina segera memungut pakaiannya miliknya yang berserakan di lantai, sementara Adit masih menggulung dirinya dengan selimut dan memilih untuk memejamkan mata sejenak. Lina menghampiri kamar Axel, setelah membersihkan diri secara singkat. "Maafin Bunda, ya sayang. Kamu pasti lapar." Lina segera menggendong Axel dan menyusuinya. "Dia bangun?" Adit pun menghampiri Lina yang berada di kamar Axel. Bedanya, Adit sudah mandi, sementara Lina belum. "Iya. Kayaknya lapar." "Kalau sudah, biar aku jaga Axel. Kamu mandi," Lina menganggukan kepala, sebagai jawaban. Cukup lama Axel berada dalam pangkuan Lina, hingga akhirnya berpindah tangan dan dibawa oleh Adit ke lantai bawah. Mereka belum melihat-l