"Ada apa, kak?" Tanya Lista dari seberang sana. "Sibuk gak?" Tanya Damar, yang menghubungi wanita itu terlebih dulu. "Nggak. Memangnya ada apa?" Nada bicara Lista terdengar bingung, sebab tidak biasanya Damar menghubunginya. Jika tidak ada kepentingan yang mendesak, mereka jarang sekali berkomunikasi, baik secara langsung maupun lewat telepon. "Siang ini ada waktu? Aku mau ajak kamu cari sesuatu." Ucap Damar. Awalnya ia merasa ragu untuk menghubungi Lista, tapi karena ia kebingungan mencari kado dengan harga dua ratus ribu yang disebut Mila, akhirnya Damar pun memberanikan diri menghubungi Lista. "Tapi jangan sampai mamah tau." Ucap Damar lagi. "Oke." Lista terkekeh pelan. "Siang nanti aku bisa, kebetulan aku juga mau keluar. Nanti kirim alamatnya saja, kita bertemu disana." "