Jika Damar mengira Mila akan teledor seperti biasanya, ternyata salah. Kali ini Mila sudah terlebih dulu mengunci pintu kamarnya, hingga membuat Damar tidak bisa menyusul wanita itu dan ia pun kembali kecewa. "Ya ampun, apa yang aku lakukan." Gumam Damar, di depan pintu kamar Mila sambil tersenyum. Damar menertawakan dirinya sendiri, karena akhir-akhir ini ia sering terpancing oleh hal-hal kecil seperti sentuhan. Mungkinkah karena faktor terlalu lama menduda hingga membuat instingnya sebagai seorang lelaki mudah terpancing? Atau mungkin karena Mila sudah mulai mengisi hatinya, hingga membuat Damar menginginkan lebih dari sekedar asisten rumahnya. Damar pun menjauh dari kamar Mila, ia akan kembali menuntaskan hasratnya di kamar mandi atau memilih tidur dalam ruang kamar yang sanga