Part 80. Stubborn

1898 Kata

Tangan Naya bergerak cepat mengetikkan angka-angka di atas keyboard. Sebenarnya, matanya sudah terasa perih menatap layar selama ber jam-jam. Namun, ia harus segera menyelesaikan laporan akhir bulannya. Proyek di Lombok sudah akan dimulai pembangunannya. Reygan, sang arsitek bahkan sudah seminggu berada di Lombok bersama team. Naya akan menyusul pria itu minggu depan saat peletakan batu pertama. Hubungannya dengan Abi dan Alka sudah membaik, meskipun ia tetap saja merasa kesal karena keduanya tak henti-hentinya mengirim pesan. Dan ketika Naya tidak membalasnya, mereka akan meneror dengan menelepon di jam berapa pun. Naya sampai harus mematikan ponsel, ketika butuh berkonsentrasi pada pekerjaan. Ia sendiri merasa heran, kenapa dua pria itu bisa melakukan hal yang sama. Mereka bahkan kadang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN