Benar saja, sesuai pesan singkat yang Alka terima dari nomor baru, yang bisa ia pastikan adalah nomor ponsel Naya, wanita itu muncul di depan pintu rumahnya, tepat jam tujuh malam. Namun ia tidak datang sendiri. Naya datang bersama seorang gadis muda yang membawa sebuah koper, dan seorang bayi dalam dekapannya. Alka terdiam di tempatnya berdiri, matanya tak lepas menatap bayi laki-laki yang sangat mirip dengannya. Bahkan dalam sekali pandang pun, semua orang akan tahu, wajah siapa yang melekat sempurna pada bayi laki-laki dalam gendongan mantan istrinya.
"Ma ... siapa dia?" tanya Mekka begitu menghampiri sang Mama. Mata gadis kecil itu membulat, menatap bayi dalam gendongan sang Mama.
"Lucu banget, Ma ... siapa namanya?" Anak kecil dalam gendongan sang Mama itu terlihat terganggu--ketik
