Gibran yang akan masuk ke dalam mobilnya. Setelah menemui klien di restoran tempatnya membuat janji dengan kliennya. Tangan pria itu dipegang oleh wanita yang sangat dikenal olehnya. Matanya menatap tajam pada wanita yang tersenyum manis pada dirinya sekarang. “Kau mau apa?” tanya Gibran, tidak suka melihat wanita itu yang tersenyum malu-malu pada dirinya. Lalu mulai menarik tangan Gibran. “Gibran, aku boleh menumpang sama kamu?” tanya wanita itu. Gibran menggeleng. “Tidak! Pergi sana Maya. Saya tidak sudi untuk memberikan tumpangan padamu. Terus kau memegang tanganku sekarang. Lepaskan!” Gibran menghempaskan tangan wanita itu, agar menjauh darinya. Tidak sudi ketika tangannya disentuh oleh wanita sialan ini. Maya yang tangannya dihempaskan oleh Gibran terkejut. “Gibran! Kamu kenap