Selena menatap pada awan melalui jendela pesawat. Pada akhirnya Selena pulang ke Indonesia. Negara tempatnya dibesarkan dan juga memberikan kesakitan padanya. Selena tidak siap untuk bertemu dengan orang-orang yang penah menghina dirinya lalu memperlakukan Selena dengan cara yang tidak baik. rasanya tidak siap untuk kembali ke sini. “Apa yang kau pikirkan? Calvin?” pertanyaan dari Raka tepat sasaran. Selena terdiam mendengar pertanyaan dari kakaknya itu. Selena mengangguk pelan. Siapa lagi yang dipikirkan olehnya, kalau bukan Calvin— ayah dari anaknya yang sudah hidup bahagia dengan wanita yang menjadi istri pria itu sekarang. Selena tersenyum kecut. Sakit ya. Membayangkan Calvin yang menyayangi anak Maya, sedangkan Jaden? Pria itu tidak pernah menganggap Jaden adalah anak kandungnya.