"Jadi ... kamu berharap Eliza menjadi maduku, Mas. Begitukah maksudmu tadi, hah?!''
"Tega sekali kamu bicara seperti itu padaku! Padahal sudah jelas-jelas kamu tahu kalau aku tidak mau jika orang yang kucintai membagi cintanya dengan wanita lain. Apalagi wanita itu adalah sahabat baikku sendiri, aku tidak mau dimadu, Mas!"
Malikha menangis sesenggukan, ia mendekati suaminya lalu memberikan beberapa kali pukulan di dadanya Adrian sembari meluapkan isi hatinya. Adrian menerima dengan pasrah menerima tiap pukulan dari tangan Malikha, karena Adrian tahu saat ini Malikha benar-benar sangatlah rapuh.
Meskipun begitu, Adrian tetap kekeuh dengan keinginannya menjadikan Eliza sebagai istri kedua. Sekali lagi, lelaki itu kembali meyakinkan Malikha agar mau menerima bahkan merestui niatnya itu aga
