Hampir sepuluh menit sudah Malikha duduk di sudut ruangan kafe favoritnya, sembari menyesap jus mangga menggunakan sedotan plastik lima menit lalu ia pesan. Pandangan sesekali ke arah pintu masuk kafe, berharap seseorang yang ia tunggu menampakkan batang hidungnya seketika ia merasa gamang apakah sang sahabat, yang kini menjadi musuhnya akan datang menemuinya seperti permintaannya. 'Huft ... ini hampir lima belas menit aku menunggu. Tapi, Eliza tidak kunjung datang juga. Apa kira-kira dia benar akan datang ke mari, atau malah dia takut menemuiku?' tanya Malikha dalam hati. Meskipun Malikha tidak yakin kalau Eliza akan datang atau tidak, ia tetap setia menunggu demi ketentraman rumah tangganya. Di sela Malikha sedang menunggu, tidak jauh dari Malikha duduk. Ternyata di kafe yang sama