Herawati menepuk punggung putrinya dengan lembut. “Nggak butuh waktu lama. Kami diam-diam menyiapkan ini selama kalian di luar negeri. Mama dan Papa ingin kalian tetap tinggal di sini. Agar rumah ini nggak sepi dan kosong.”
Ridwan menambahkan, “Kalian masih muda, dan akan ada banyak hal yang harus dijalani. Kami tidak ingin kalian merasa harus buru-buru pergi hanya karena sudah menikah. Kami harap, kalian betah tinggal di sini. Dan kamu jangan canggung, Wira, karena kamu sudah menjadi putra kami juga.” ujarnya sambil menatap menantunya dengan bangga.
Wira mengangguk pelan, terharu dengan sambutan dan perhatian dari kedua mertua yang kini benar-benar ia anggap sebagai orang tua sendiri.
Mereka belum selesai. Herawati menarik tangan Lyora, menggiringnya keluar kamar menuju sebuah ruangan
