Bab 78 Jebakan Batman

1713 Kata

“Bukan begitu, Mas,” Lyora menjawab cepat. Dia tidak menduga suaminya akan bertanya seperti itu. Dia kembali menggeleng, kali ini lebih pelan. Matanya berkaca-kaca lagi, tapi bukan karena sedih—karena gejolak harapan yang muncul begitu tiba-tiba. “Bukan nggak suka… cuma… itu panggilan dari—” Suaranya terputus. Ia menunduk, menahan debaran jantung yang seakan hendak meledak. ‘Hanya satu orang yang pernah manggil aku begitu waktu kecil,’ lanjutnya dalam hati, tapi tak dia ucapkan. ‘Pahlawan kecilku… yang selalu membelaku waktu anak-anak lain mengejekku. Yang selalu bilang, ‘Tenang, Eneng, aku jagain kamu.’ Saat mendengar Wira memanggilnya tadi, hati Lyora seperti dihantam ribuan kenangan yang mengalir deras dari masa kecil yang telah lama terkubur. Keceriaan masa kanak-kanak, suara tawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN