Bab 71 Kamu yang Terpenting

1999 Kata

“Selamat pagi, Mas,” Senyum Lyora mengembang. Dia berjalan mendekat, lalu merangkul lengan suaminya dan menyandarkan kepala di bahunya. Aroma s**u cokelat, kopi, bubur ayam dan roti panggang hangat menyatu dengan aroma tubuh Wira yang khas dan menenangkan. "Kamu menyiapkan ini semua?" tanyanya pelan, seperti tak percaya. Wira mengangguk, lalu menarik kursi untuknya. "Sebagai ucapan selamat datang kembali ke rumah," katanya sambil membantu Lyora duduk. “Dan terima kasih karena sudah membuat pagi ini terasa... luar biasa.” Jam lima tadi dia memutuskan untuk pergi ke dapur, demi mengusir kantuk setelah semalaman tidak tidur. Dia membuat sarapan sederhana untuk mereka berdua, kebiasaan lama saat dia kuliah, yang masih sesekali dilakukan hingga sekarang. “Kamu yang bikinin semua ini, Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN