Bab 161 Terbongkar

2302 Kata

Kamar Alya sunyi, hanya terdengar suara alat pendingin. Ia duduk di depan meja rias, wajah cantiknya tampak kusut diterpa cahaya lampu temaram. Tiga kali gagal dalam pernikahan, tiga kali pula harga dirinya runtuh di mata keluarga dan lingkungan. Namun luka itu tidak seberapa dibanding penghinaan yang baru saja ia tanggung. Wira. Nama itu terus bergema di kepalanya. Laki-laki muda yang begitu cepat menapaki puncak, berwibawa, berpengaruh. Dulu, Alya sempat membayangkan mereka bisa berjalan sejajar, menjadi pasangan mitra bisnis yang akan membuka jalan bagi kekuatan baru di dunia usaha. Namun kenyataannya, Wira menolaknya mentah-mentah. Lebih dari itu, ia bahkan membatalkan rencana kerja sama yang sudah setengah jalan. Sejak saat itu, obsesi Alya berubah menjadi bara. Ayahnya yang ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN