“Mas, hari ini kita bakalan ketemu sama Mas Vano loh temen kamu yang arsitek itu. Kamu nggak lupakan kalau kita mau bahas desain yang lagi dia buat?” Albara menepuk keningnya karena melupakan hal itu. Mereka sedang dalam perjalanan hendak ke kantor, karena hari sudah berganti kembali membuat mereka harus kembali ke kantor. “Mas beneren lupa deh sayang, kalau kamu aja yang ketemu dia gimana? Habis makan siang Mas bakalan pergi lihat proyek yang lagi berjalan. Biasanya Mas emang suka lihat langsung dari pada lihat laporannya aja. Nanti pulangnya Mas jemput kamu, kalau bisa entar dia nunggu sebentar gapapa. Kamu duluan aja temuin dia sama supir kantor.” “Oh yaudah kalau gitu, aku coba kabarin dia.” Reva mengambil handphonenya guna menghubungi pria yang bernama Vano tersebut. Setibanya pula

