Tristan duduk merenung menatap ke luar jendela kamarnya, ia memikirkan ancaman Vira pada Vanessa yang akan merebutnya dari Vanessa dengan cara apapun juga. Ia tahu Vira tak bercanda dengan ancamannya, dan ia harus mencari jalan agar itu tak terjadi. Ia tak ingin berpisah dengan Vanessa untuk ketiga kalinya, ia benar benar mencintai Vanessa sepenuh hatinya dan tak ingin kehilangan Vanessa. Cinta yang beda dengan yang pernah ia rasakan pada Vira. Jantungnya selaku berdetak tak beraturan saat berada di dekat Vanessa, selalu merindukan senyuman Vanessa yang menenangkan hati. Setiap ia terlalu tertekan oleh pekerjaan, senyum Vanessa selalu menjadi obatnya. Oleh karena itulah senyum manis Vanessa menjadi wallpaper ponsel dan laptopnya. Hanya senyuman Vanessa yang mampu menggetark