Pagi hari menjelang siang, Felica melirik para wanita yang sudah menunggu di kamar untuk bangun dan melayaninya. Sudah beberapa kali Felica mengatakan untuk tidak perlu malayaninya, tetapi mereka tetap memberikan perawatan yang jarang sekali Felica dapatkan karena terlalu sibuk menjalani misi.
Sebuah hanfu yang terlihat cantik sudah membalut tubuh ramping Felica, ia merasa tidak cocok memakai baju tradisional China itu. Saat melihat cermin, tidak seperti dugaannya, ia cukup terlihat cantik dan membuatnya kagum sendiri.
Tangannya terulur ke wajah, menyentuh bagian pipi kiri dan melihat iris matanya yang terlihat seperti ular. Terlihat begitu elegan dengan warna emas dan berpadu pada surai panjangnya yang berwarna merah tembaga.
"Ada terlihat cantik, Nyonya."
Felica tersenyum dan sedikit
