Felica menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong, di sebelahnya duduk Prince yang sedang memainkan rambut merahnya. Mengabaikan putranya yang sedang bercerita tentang Sam yang ingin bersama Felica saat musim tern tiba. Mengingat kejadian kemarin membuat hati Felica menjadi gundah. Perlakuan lembut Xavier sampai membuatnya kembali terbang tinggi meninggalkan tanah yang selalu menjadi pijakan kedua kakinya. Ia mengingat sentuhan-sentuhan lembut dari Xavier, dengan kata-kata yang terus terngiang di benaknya. Perasannya begitu sesak saat pria itu menangis dan memohon pengampunan padanya. Perasaan yang begitu diidamkan oleh Felica, bukan Varsa yang saat ini menguasai tubuh Felica. "Mom, kau tidak mendengarkanku?" "Aku mendengarkanmu, Sayang. Sam tidak akan bertindak macam-macam denganku, j