Felica akhirnya memilih untuk kembali setelah satu bulan lamanya di pulau bersama Lauye, sikap anak tirinya itu benar-benar tidak berubah meski mereka sudah saling terbuka dan lebih dekat satu sama lain. Lauye sudah bertemu dengan Eliezer tanpa harus beradu senjata, saat melihat tulisan tangan Eliezer yang sangat amat buruk sudah cukup membuat Felica malu.
Selama tinggal bersama Lauye pun, Felica tetap tidak mengerti dengan sifat asli anak itu. Dingin dan manja, perpaduan sifat yang unik sekaligus aneh di mata Felica. Lauye bahkan sering meminta untuk tidur bersama dengannya dari pada menggauli istri-istrinya. Ia tahu jika Lauye melakukan itu bukan karena rasa sayang terhadap seorang wanita.
Tetapi, dari yang ia lihat Lauye tidak jauh berbeda dengan Cancri. Mereka berdua haus rasa kasih
