Gue ingetin lagi nih, jan lupa klik tanda love dulu. Lalu follow akun gue. Penting banget itu buat gue. --Yuwen*Aqsa- Mendengar suara jatuh yang tentu bukan suara gelas atau guci, Juan menghentikan sesapannya didada Sherina. Mencabut satu jari yang masih menancap dibagian bawah Sherina. “Nanti kita lanjut lagi, aku mau ngecek Andra dulu.” Berjalan meraih handuk, melilitkan kepinggangnya. Lalu membuka pintu kamar, berjalan santai menuju pembatas pagar dari lantai atas. Matanya melotot melihat dua lelaki yang bersimbah darah didepan undakan. “Andra!” teriaknya. Nggak mikirin timun yang nonjol, Juan berlari menuruni anak tangga, menepuk pipi Andra pelan. “Hey, bangun. Ndra!” panggilnya, namun tak ada respon. Beralih membalikkan wajah Vasco yang kepalanya mengeluarkan banyak darah.