"Suamimu datang ke sini, Cit. Si Bryan. Dia ada di luar sekarang." Abah menyampaikannya dengan santai, namun itu membuat Citra syok. Kenapa mas Bryan sampai menyusulnya ke mari? Ada gerangan apa? Mungkinkah ia berniat untuk menjemputnya pulang? Satu sikutan lembut datang dari Emaknya, "Cie yang udah dijemput sama pangeran bermobil putih. Sana temui dulu, gak sopan menantu cakep kayak gitu disuruh berdiri sendirian di luar malem-malem." "Iya, Mak. Citra ke luar dulu." Wanita itu membenarkan ikatan rambutnya sebelum berdiri dan berlari kecil menuju luar rumah. Ia dapat melihat siluet suaminya itu yang berdiri di depan si Lucy, lamborghini putih yang menjadi saksi bisu antara Citra dan Bryan selama ini. Jika diingat-ingat, Citra juga pertama kali tertarik pada Lucy ketika di restauran itu.