Dua hari menanti rasanya seperti satu dekade. Bagus! Wira sudah benar-benar kapok. Ia berjanji tak akan lagi merawat sikap buruknya ini. Wira pun juga sudah berjanji bahwa dirinya akan berusaha memperbaiki semuanya. Meskipun kata orang sesuatu yang telah retak, tidak akan kembali utuh. Tak apa, Wira tetap optimis untuk bisa mendapatkan maaf dari Fela—gadis yang sudah berstatus sebagai mantan kekasihnya, tapi masih sangat ia cintai.
Berangkat pagi-pagi sekali, Wira melewatkan sarapan nasi dan lauk-pauk lezat yang selalu mamanya masak. Ia hanya menyambar roti dan mengolesinya asal dengan selai cokelat. Memakannya dengan cepat sebelum menaiki motor.
Rencananya, ia akan menjemput Fela di rumahnya.
Memangnya Fela mau berangkat bersama dengan mantannya? O ow. Tidak semulus itu jalan Wira ha
