Part 11

1607 Kata
Part 11 Dunia ini terbentuk dengan berbagai macam kondisi. Sebagai manusia, kita hanya bisa menerima keberadaan mereka tanpa perlu menyinggung satu sama lain. *** Aku memang kalah dari Matteo, tapi suatu saat nanti, aku akan mengalahkannya. Yang harus aku lakukan sekarang adalah berburu makanan sebagai pelampiasan amarahku lepas itu aku akan menagih janji Aristide untuk mengajariku ilmu bela diri. Setidaknya aku harus bisa bukan melakukannya supaya aku bisa melawan keangkuhan Matteo di sini. "Nak, kenapa kamu diam saja?" pertanyaan Pak Raka membuatku menoleh padanya. Padahal rusa yang tidak jauh dariku sudah siap untuk aku tangkap jika lelaki tua di sampingku tidak mengganggu. "Tidak ada alasan membalasnya, biarkan saja Tuhan yang akan membalas dia." hanya itu jawaban yang aku berikan pada lelaki tua yang menatapku dengan seksama. Tunggu. Aku seperti tidak asing dengan wajahnya. Seakan aku pernah menemuinya tapi entah di mana dan kapan. Jika aku mempertanyakan hal ini, pasti Pak Raka akan curiga dan menggali lebih dalam apa yang aku jadikan pertanyaan nantinya. "Terima kasih sudah membantu saya," katanya. "Tidak ada yang perlu berterima kasih, Pak. Orang tua saya dulu mengajarakan pada saya bagaimana cara menghargai orang lain, terutama orang yang lebih tua." aku kembali fokus pada bidikkanku membuat aku langsung menenbakkan anak panah pada rusa di depan sana. "Kamu hebat," katanya. "Ini yang Aristide ajarkan padaku, Pak. Sebelumnya aku hanyalah prajurit lemah yang tidak tahu apa-apa saat ke sini. Tapi, berhari-hari berada di hutan bebas, aku mulai mengerti banyak hal karena mereka mengajarkan aku, Pak. Meski pun Matteo harus selalu dengan sikap angkunya." penjelasanku membuat dia tersenyum. "Kamu persis seperti kedua orang tua kamu," katanya membuat aku spontan menoleh. Aku tidak menyangka lelaki tua itu akan membahas masalah ini di sini. Padahal aku sedang malas membahasnya sekarang. Semua dikarenakan Matteo. Ulah Matteo membuat aku muak. "Aku akan mempertanyakan hal ini suatu saat nanti. Sekarang aku mau berburu dulu ya, Pak." jawabanku membuat dia lagi-lagi tersenyum. "Silahkan, saya mau kembali ke rumah." Aneh, kenapa dia selalu tersenyum? Apa dia tidak ada pekerjaan lain atau emosi lain yang dia tunjukan padaku? Apalagi dia baru saja di hina oleh anak bau kencur. Sudah seharusnya lelaki sepertinya membalas semua ini. Bukan malah diam saja di hina oleh Matteo. Atau memang begitulah kehidupannya? Selalu diam tanpa membalas orang yang menghinanya. Baik sekali. Aku memang tadi di bawa oleh Lazuard dan Aristide untuk menjauhi Matteo. Tapi, tak berselang lama dari kejadian tadi, aku meminta pada keduanya untuk berjalan-jalan sendiri. Dan berakhir lah aku di sini, Lazuard dan Aristide kembali ke tempat di mana Matteo berada, sebab mereka mendapat perintah dari Matteo untuk melakukan sebuah tugas yang tidak bisa mereka tolak, karena takut memancing emosi Matteo kembali. Cih, mereka berdua ini kan harusnya bisa melawan. Aku kembali fokus pada tujuanku saat ini. Ah, sebelumnya aku akan bercerita mengenai peta kehidupan. Peta kehidupan adalah peta pembagian wilayah di sini. Dalam peta kehidupan ada dua bagian penting, The Hidden Place dan The Showing Place. The Hidden Place, di isi oleh beberapa makhluk tak kasat mata. Seperti halnya Iblis dan malaikat. Dalam buku mitologi yang aku baca, mereka hidup berlainan sisi. Yang pertama sisi utara, di sana ada sebuah kerajaan iblis. Kerajaan ini dilindungi oleh hutan kematian. Hutan yang katanya, kalau kita kunjungi ke sana akan mengambil nyawa kita sebagai tumbal demi keabadian sang raja. Tidak ada yang pernah mau mengusik keberadaan mereka apalagi mencoba masuk ke sana. Tapi, yang aku dengar dari obrolan orang-orang, kita bisa saja melewati hutan kematian asal saat kita masuk ke sana membawa sebuah persembahan. Baik The Hidden Place atau The Showing Place, mereka punya rule kehidupan yang sudah di tanda tangani sejak zaman nenek buyut kami. Kita tidak diperkenankan untuk saling menyinggung karena perjanjian tersebut mengikat. Jika mereka berani mengusik dan menganggu salah satu pihak, maka pihak yang melakukan perlawanan akan dimusnahkan dalam peta kehidupan. Berpindah dari sisi utara, kita akan memasuki cerita wilayah bagian selatan. Kebalikan dari utara, di wilayah ini hidup lah malaikat. Bisa kita simpulkan wilayah utara dihidupi oleh makhluk yang membawa keburukan pada umat manusia dan makhluk lainnya. Sedangkan wilayah selatan kebalikannya, di mana sisi kebaikan sepenuhnya ada di sana, demi menyeimbangkan peta kehidupan tersebut. Kalian jangan berpikir utara dan selatan itu berada di dataran yang sama dengan Magnolia. Tentu saja berbeda! Sebab wilayah tersebut diberi nama The Hidden Place. Seperti yang aku jelaskan sebelumnya. Pada bagian utara dan selatan ini di huni oleh makhluk mitologi dan astral yang mungkin derajatnya berada di atas kita. Iblis dan Malaikat hidup berdampingan satu sama lain tanpa saling singgung karena ada kontrak wilayah yang harus mereka tanda tangani sebelumnya. Kontrak yang jika dilanggar akan membuat salah satu dari mereka dapat kemarahan dari Tuhan. Sama halnya dengan bagian utara, bagian selatan juga di keliling oleh hutan dan hutan di bagian selatan bernama hutan kehidupan. The Hidden Place, hanya bisa aku ketahui dari buku yang pernah aku baca. Konon katanya, di wilayah sisi barat dan timur juga terisi oleh makhluk-makhluk astral luar biasa seperti, Vampir, Warewolf, Witch, dan lain sebagainya. Kehidupan mereka hanya menjadi sebuah dongeng bagi kami para manusia, dikarenakan sampai detik ini, aku sendiri belum melihat keberadaan mereka. Meskipun The Hidden Place, bukan kah mereka bisa saja memunculkan dirinya tanpa kita sadari? Berpindah dari wilayah yang di anggap rahasia. Kita memasuki wilayah real yang terlihat dalam peta kehidupan. Sisi Utara di isi oleh Alba Kingdom. Sebuah kerajaan yang terletak di sisi utara ini terbilang tenang, tidak seperti Magnolia Kingdom yang penuh dengan drama. Atau mungkin aku saja yang tidak mengikuti perkembangan? Bisa saja kan bagian utara juga sama seperti kehidupan kami pada umumnya. Entahlah akan aku cari tahu nanti. Untuk masuk ke dalam wilayah mereka, kita harus melewati sebuah tebing. Tebing besar yang dilindungi oleh pepohonan yang lebat guna melindungi mereka semua dari kejaran musuh. Tunggu sebentar. Apa tebing yang kami lihat kemarin adalah tebing yang dimaksud kan ini? Bodoh sekali kamu, Alkas! Mana mungkin tebing itu ada di sini! Lupakan hipotesis kurang tepatmu itu, kita masuk ke wilayah selatan, di wilayah ini kita harus melewati sebuah danau besar yang nantinya akan mengantar ke sana. Konon katanya, danau itu di isi oleh makhluk mitologo yang pernah aku baca, seperti halnya Mermaid Kingdom, dan makhluk lainnya yang bisa hidup di dalam air. Masuk ke wilayah timur, Hamal Kingdom. Sebuah kerajaan yang kaya akan sumber daya alam. Hamal Kingdom bekerja sama dengan semua kerjaaan yang ada di sini, termasuk Magnolia Kingdom. Kelebihan sumber daya tersebut mereka manfaatkan untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak, supaya terjalin keharmonisasian. Tidak banyak yang aku ketahui mengenai kerajaan tersebut, yang pasti mereka juga punya prajurit terbaik yang tidak mungkin datang ke tempat seperti ini. Karena akan buang-buang waktu. Tapi entah lah. Bisa saja The Red City juga mengincar mereka. Lalu masuk kebagian selatan dalam wilayah ini, di sini Davies Kingdom memimpin para kerajaan lain di bawahnya. Nah kerjaan yang sering aktif dalam kerja sama empat kerajaan besar adalah Dawson Kingdom dan Foster Kingdom, keduanya memiliki hubungan harmonisasi dengan kerajaan utara dan timur, makanya tidak aneh jika dua kerajaan besar tersebut sering mengunjungi bagian selatan. Alasannya mereka sering berkunjung karena di selatan banyak sekali para prajurit hebat, makanya terkadang jika terjadi masalah dengan pihak di luar wilayah, mereka bisa meminta bantuan Davies Kindom sebagai pemilk prajurit hebat terbanyak seantreo peta kehidupan. Terakhir adalah Magnolia Kingdom. Tempat di mana aku dilahirkan dan di besarkan. Magnolia Kingdom terkenal dengan keramahannya, sehingga kadang di manfaatkan oleh orang lain yang ingin kehancuran kerajaan ini. Mark Wezen adalah nama lengkap dari Raja Magnolia. Raja Mark sudah sering mengalami kejadian yang mengakibatkan dia hampir terbunuh, tapi sayangnya Raja Mark tidak pernah mau meminta bantuan kerajaan lain. Dan itulah alasannya kenapa aku sangat penasaran. Pasti Raja kami ini sudah tahu siapa dalangnya tapi dia memilih untuk diam saja. Karena hal itu lah, setiap kali aku bertugas aku berusaha menggali semuanya namun selalu gagal. Entah mereka bermain dengan sangat rapi atau aku yang terlalu mudah di bodohi. Selain keramahan, Magnolia terkenal dengan keagrarisannya. Hasil panen yang di tanam oleh warga kami bisa menjadi pemasukan terbesar karena dua kerajaan besar bergantung kepada kami dalam hal agraris. Sebelum aku berangkat ke sini, Magnolia tengah bekerja sama dengan Alba dan Davies. Kerja sama mereka berhubungan dengan masa depan dan tujuan mereka. Apalagi dengan canggihnya teknologi yang ada saat ini aku yakin mereka bisa menciptakan sebuah teknologi yang luar biasa. Apalagi Barat dan Utara sangat terkenal akan hal ini. Jadi, bisa kalian bayangkan bukan kalau suatu saat ada perubahan luar biasa dalam sebuah kerajaan. Ya, bisa saja mereka menciptakan sebuah alat di mana mereka bisa memproduksi bahan pangan tanpa perlu adanya lahan banyak. Bisa saja bukan? "Bisa saja. Kalau seseorang tidak menghancurkan rencana mereka." suara yang sangat asing tapi aku merasa kenal dengan suara itu, suara itu terdengar ditelingaku dengab keadaan di mana aku tidak melihat siapa pun di sini. Apa mungkin aku halusinasi? Aku menatap sekelilingku lagi, kali saja aku salah melihat dan ada seseorang di sini, namun lagi dan lagi yang ada hanya mayat rusa yang sudah mati akibat panahku dan pepohonan lebat yang di sekitarku yang kini bergerak karena angin mendekatinya. 'Jika makhluk mitologi benar ada, apa mungkin yang membisikkan aku saat ini mereka? Tidak mungkin bukan? Masa iya mereka ada?' batinku tidak terima akan kondisiku saat ini. "Tentu saja kami ada. Kamu hanya perlu menerima keberadaan kami semua." suara itu lagi terdengar di telingaku. Aku tidak tahu siapa dan apa bentukannya. Saat aku mau berteriak bertanya siapa mereka Aristide datang bersama Lazuard. "Hei... Alkas! Ayo kembali, ada yang mau Pa Raka sampaikan," kata Aristide. "Oke!" seruku sambil melihat kembali sekelilingku yang tidak ada siapa-siapa. Bahkan hanya angin saja yang menerpa bagian tubuhku saat ini. Aneh. Sepertinya aku akan mencari tahu kembali nanti semuanya. ****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN