Kemunculan Santi sebagai nyonya besar setelah Meriana, membuat suasana dapur yang semula hangat menjadi senyap. Lebih tepatnya, para pelayan takut dan seketika merasa tidak nyaman karena setelah ini pekerjaan mereka pasti akan diawasi oleh Istri Hamlan itu. “Sebentar lagi, Nyonya. Mohon kesediaan Nyonya untuk menunggu.” Salah seorang pelayan angkat bicara, memecah suasana hening nan tegang saat ini. Tidak puas dengan jawaban salah seorang pelayan rumah, Santi mulai melontarkan peringatan ketusnya. “Jangan menjadikan dapur sebagai tempat bercanda tawa. Ini dapur tempat memasak, bukan taman tempat bercanda tawa. Mengerti kalian?” “M–mengerti, maafkan kami, Nyonya..” Seluruh pelayan yang ada di dapur kompak membungkuk sebagai tanda permohonan maaf. Padahal yang mereka lakukan adalah me