"Apa yang terjadi, Widya!?" Itulah sambutan pertama yang Nirvana dan Widya dapat begitu memasuki ruang tamu kediaman besar Keluarga Hasyiem. "Kakak sepupumu kenapa!? Astaga..baunya." Meriana mengibaskan telapak tangannya, walau itu tak mampu mengusir bau yang menyeruak dari tubuh cucu pertamanya. Hanya Meriana yang berani bersuara. Sementara Hasyiem memilih diam dengan berbagai pikiran positif di kepalanya. Tidak mungkin cucunya sengaja mabuk, pasti ada yang tidak beres. Lain halnya dengan Santi dan Hamlan. Mereka juga mengunci rapat-rapat bibir mereka, tapi dalam hati terus mengutuk Nirvana yang pulang dalam keadaan mabuk dan tidur pulas. Memalukan! Muncullah Aland dari belakang Widya dan Nirvana. Pria itu dengan sopan mencium tangan para orang tua. Kemudian menyapa dan memberi s