“Tapi aku membutuhkannya, membutuhkanmu sebagai temanku.” Arion berujar mantap, menatap dalam manik mata Shena berusaha memberikan kejujuran akan apa yang dirasakan pria itu padanya. “Dan juga sebagai penyemangatku.”Arion berujar lirih. Namun Shena hanya menatapnya sekilas dan melanjutkan langkahnya seperti rencana awal untuk pergi ke taman belakang, dan sepanjang itu Arion terus mengikutinya hingga keduanya memilih duduk di bawah pohon maple dalam diam. “Kumohon tunggu di sini sebentar,” ujar Arion dan beranjak dari duduknya, Shena hanya diam tidak meresponnya. Pria itu berniat untuk membeli P3K karena kening Shena yang berdarah. Setelah kepergian Arion, Shena justru menyandarkan punggungnya pada pohon maple yang daunnya gugur karena te