Bab 95. Mengatur Strategi

1515 Kata

Ibnu mengambil kertas dari dalam amplop coklat itu lalu membacanya. Raut wajah Ibnu tampak serius ketika membaca surat tanpa pengirim yang baru saja diterimanya itu. Bastian yang sedang ada di ruangan yang sama dengan Ibnu, juga tampak mencoba untuk menterjemahkan mimik wajah yang saat ini sedang ditampilkan oleh papa mertuanya. Bastian tidak bisa menebang kira-kira surat apa yang saat ini sedang ada di tangan mertuanya. Ibnu mengangkat pandangannya dan melihat ke arah Bastian, “Kamu punya anak?” tanya Ibnu pada Bastian. “Anak?” tanya Bastian sedikit bingung bercampur takut. “Ini ada yang mengirimkan hasil tes DNA orang anak atas nama Rafa. Tes DNA ini menyatakan kalau Rafa itu anak kamu. Kamu punya anak?” tanya Ibnu dengan nada yang lebih tegas. “Apa-apaan ini! Siapa yang berani memf

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN