Bab 74. Dua Nasib Berbeda

1687 Kata

Devan dan Andre saling berpandangan. Senyum mengembang di bibir mereka berdua sambil terus mendengarkan sambungan telepon dari Nisa. Senyum di bibir kedua pria itu semakin lama semakin melebar. “Cie ... jadi nih kawin. Lancar, Bos,” Andre meledek Devan. “Akhirnya ... kawin gue, kawin!” Devan ikut bahagia mendengar keputusan dari orang tua dan keluarga Anna yang tampaknya sudah menyetujui tentang permintaan dari Anna yang terkesan sangat memaksa kedua orang tuanya agar menyetujui pernikahannya dengan Devan. “Terus rencana lu sekarang gimana?” tanya Andre ingin tahu dengan rencana Devan berikutnya. “Ya nikahlah, mau apa lagi. Habis nikah, terus bawa Anna ke Jakarta. Tapi sementara tetap titip tempat lu dulu ya ... rumah gue belum jadi nih,” Devan meminta bantuan pada sahabatnya. “Yakin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN