Tamu Dadakan

1283 Kata

“Ya Tuhan!!!” Rara berseru. Dia bergegas memalingkan wajahnya agar tidak melihat hal memalukan yang dilakukan putranya. Refleks, Lina mendorong Jason menjauh. Wajahnya merah padam. Dia ingin menangis. Tangannya bergerak cepat mengusap bibirnya, berusaha membersihkan sisa-sisa ciuman Jason. Namun bukannya menghilang, bibir Lina tampak semakin merah dan bengkak. Jason gila! Kenapa harus menciumnya di koridor terbuka seperti ini? Jadi ketahuan, ‘kan? Eh, bukan berarti Lina mau dicium di tempat tertutup ya! Enggak! Pokoknya no cium-cium! Memangnya mereka pasangan? Nggak, ‘kan? “Ma.” Jason tersenyum kaku. Kenapa mamanya tiba-tiba kembali? Bukannya tadi sudah pamit mau pulang? Kok sayang lagi? Kalau tahu masih ada orang tuanya, Jason tidak akan gegabah mencium Lina di sini. Paling tid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN