"Saya bawa sarapan untuk bapak." Naya mengajak laki laki itu duduk di sebuah tangga. Dan gilanya Arjun malah masih terdiam, karena ia menyangka bahwa Naya adalah sebuah bayangan saja. "Kamu beneran ke sini?" tanya Arjuna terdengar linglung. "Memamgnya bapak pikir, saya ini siapa?" kekeh Naya. "Habis, saya enggak nyangka kamu bakal ke sini dalam waktu yang begitu cepat." "Saya naik MRT. Jadi cepet, pak." ujarnya. "Iya. Tapi kalau pagi pagi kaya gini, kan enggak terlalu banyak orang. Emangnya kamu enggak takut?" "Ayolah, mereka banyak. Mereka berlalu lalang." kekeh naya. "Mereka sekolah pagi pagi sekali. Jam enam memang masih gelap di sini, namun justru itu seru sekali, karena kita bisa melihat lampu lampu kota." ujarnya. "Apa ini?" Arjuna melihat apa yang naya bawa. "Ini pau, d