Iklima itu sangat rajin. Setiap hari setelah perempuan itu shalat subuh, ia akan mengerjakan semua pekerjaan rumah dan juga memasak. Atau dia akan membuat cemilan apapun untuk di hidangkan pada Furqon. Namun pagi ini, perempuan itu terus bergelung di dalam selimut. Furqon merasa bingung dan juga cemas. Ia mendekat dan menyentuh keningnya sang istri. Tapi perempuannya itu sama sekali enggak panas. "Yang, kamu kenapa?" tanya Furqon. Iklima membuka selimut dan menatap Furqon yang berada di sisi ranjang yang ia tiduri itu. "Mas, aku kayanya lemes banget. kepalaku juga kleyengan terus. Aku enggak bisa bangun karena rasanya mual enggak jelas." rengeknya. Furqon mengusap pucuk kepala sang istri dan menatap mata indah itu dengan senyuman lembut. Ia tentu saja tahu apa yang sedang dirasakan s
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari