Chapter 10

621 Kata

Berhenti di salah satu tempat makan yang katanya tempat ini paling enak disantap, makanan khas Madura itu. "Yuk, turun!" seru Chandra, "Kok kita di sini sih? Aku maunya makan di Starbucks!" rengut Fera melipat kedua tangan di depan d**a masih dengan sabuk pengaman belum ia lepas. "Tapi di sini tidak kalah enak kok dari pada Starbucks. Aku yakin kau suka dengan makanan ini, yuk!" Klik. Dibuka sabuk pengamannya, jarak mereka sangat dekat, Fera dapat mencium maskulin tubuh suaminya wangi Lavender paling dia suka aroma itu. Lagi-lagi berdebar jantungnya. Pintu samping mobil telah terbuka lebar Fera masih diam di tempat duduknya, ulurkan telapak tangan lebar kasar dan kuat di depan wanita manja ini. Chandra masih setia menunggu ragu-ragu Fera membalas tangan suaminya. Plak! "Apaan sih! A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN