Bab.87 Kritis

1913 Kata

Akhirnya Liam merasakan juga apa itu takut. Dia yang selama ini selalu menantang maut, tidak gentar dengan bidikan senjata dan acungan tajamya belati tiba-tiba gemetar ketakutan melihat Shera terkapar bersimbah darah. Gelegar suara letusan senjata itu seperti menamparnya, menyadarkan Liam ini bukan lagi mimpi buruk. Dia diambang kehilangan wanita kesayangannya itu. Tiga tembakan dari jarak sedekat itu, lalu bagaimana mungkin Shera tidak sekarat. Tim medis yang datang sampai keteteran mengembalikan detak jantungnya yang sempat berhenti. Belum lagi pendarahan hebat dari luka di tubuhnya yang tertembus peluru. Beruntung dengan pengawalan mobil polisi, ambulan bisa menerobos padatnya jalanan kota. Liam yang duduk memangku Ganesh di dalam ambulan, hanya bisa terdiam menatap wajah pucat Shera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN