"Kamu siap bertemu dengannya, Sayang?" tanya Fadil. "Tentu saja." "Bagaimana jika dia masih menganggap kamu istrinya?" "Mana bisa?! Aku sudah menikah dengan Mas. Lagipula, kami sudah resmi bercerai." "Tapi dia menceraikanmu lewat telepon." "Iya Mas, itu memang benar. Tapi aku tidak memaksa dan mengancamnya. Dan kata ahlinya itu sah." "Baiklah, terserah kamu." "Mas, Mas jangan takut begitu. Kalau Mas takut, siapa yang akan melindungiku?" "Hei, siapa yang takut?! Aku tidak takut. Tentu saja aku akan melindungi istri tercintaku ini. Apa pun yang terjadi." Pipi Putri merona karenanya. "Aku mencintai Mas." "Yakin? Bukan pelarian, kan?" "Mas! Kita sudah pernah membahasnya." Putri merajuk. "Iya ... iya, Sayang. Aku tahu." *** Putri dan Fadil sudah menikah sejak empat minggu yang