Patah 2

1002 Kata

Daniel menghela nafas berat. Tidak hanya ranjangnya yang hambar, tapi juga hatinya. Shela melayani kebutuhan biologisnya hanya sebagai penggugur kewajiban. Itu pun setelah Daniel merengek dan merayunya beberapa lama. Di mana kehangatan yang dulu selalu Shela ciptakan? Sekarang seperti asap yang lenyap diembus angin. Daniel sudah mulai tawar. Bersama Shela seperti sedang meniduri boneka tak bernyawa. Namun sejauh ini dia tidak pernah mencari pelampiasan di luar. Bersenang-senang menuntaskan hasrat lalu pulang tanpa beban. Seperti yang dilakukan beberapa teman dan koleganya. Di tengah kesibukan, masih sempat mencari hiburan. Daniel masih waras dan bisa menahan diri. Tapi dia memang jujur, tergoda dengan Marisa. Tapi tidak pernah memaksa gadis itu. Padahal kesempatan itu selalu ada. Dia mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN