Aksara mengajak istrinya untuk makan malam di kafe yang berada di roof top hotel. Menikmati makanan, sekaligus menyaksikan pemandangan malam dari ketinggian. Hawa dingin berada di titik 12°C. Benar-benar membuat tubuh menggigil. Cangkir panas berisi kopi itu pun seolah tak terasa di kulit telapak tangan, karena teramat dingin. "Dingin banget, Mas. Kita pergi ke klinik besok siang saja, ya." "Oke, Sayang!" Marisa tersenyum. Rajin banget Aksara memanggilnya 'Sayang' sesore itu. Efek kebahagiaan karena dirinya tengah hamil. Biasanya juga perhatian, tapi hanya tatapan dalam diamnya yang berbicara, bukan ucapannya. ***LS*** Daniel baru saja keluar dari kantor jam tujuh malam. Tadi sempat bicara dengan sang papa mengenai rencana perceraiannya dengan Shela. Oleh sang papa semua dikembalikan

