Rasa bersalah dan tidak enak hati membuat wanita itu duduk diam sambil memegang pinggang putranya. Netranya berkaca-kaca, ingat bagaimana wajah Pak Kyai sangat kecewa. Sedangkan dia juga diingatkan bahwa laki-laki itu disamping sahabat dekat suaminya, juga orang yang banyak membantu mereka. Siapa orang tua yang tidak ingin mendapatkan menantu cantik, salehah, anak orang kaya dan terpandang seperti Hafsah. Namun Bu Arum tidak bisa memaksakan kehendaknya. Dia menghormati keputusan Aksara. Sekarang tugasnya hanya mendoakan kebahagiaan untuk putra-putranya. Karena Aksara dan Johan masih memiliki perjalanan panjang bersama pasangannya, sedangkan dirinya hanya tinggal menunggu jadwal kapan harus menghadap-Nya. ***LS*** Sementara di sebuah kamar yang mewah, Hafsah menangis setelah mendengar pe

