Padahal dia menikah dengan Aksara saat pria itu jelas bukan milik siapa-siapa. Hanya ada perencanaan perjodohan yang belum ada pembicaraan antar dua keluarga. Begini saja, dia menerima banyak sindiran dan kebencian. Bagaimana jika dia mau menjadi istri kedua Daniel? Tentu dirinya akan terhina lebih dari saat ini. Sebutan pelakor, wanita nakal, perebut, perempuan tak laku, dan entah apalagi akan tersemat dalam dirinya. Bahkan orang tuanya pasti juga ikut menanggung malu jika rahasia itu terbongkar. Kalau sekarang, keluarganya hanya tahu dia telah bahagia. Mendapatkan suami yang sayang dan sabar. Memiliki mertua dan keluarganya yang bisa menerima mereka apa adanya. Tidak mengapa mereka tak tahu. Cukup dirinya saja yang akan menanggung semua cibiran itu. Dalam hati Marisa mulai menyadari d

