Ketika tengah asyik makan sambil berbincang, Mahika menyusul. Wanita itu tersenyum dan menyalami mereka. "Maaf, Mbak telat. Tadi ada pekerjaan yang urgent," ujarnya sambil duduk. "Nggak apa-apa. Kamu mau makan apa?" tanya Bu Arum pada sang menantu. "Sebentar lagi saya pesan sendiri, Ma," jawab Mahika. Kemudian beralih memandang Marisa. "Sudah dapat cincinnya?" "Sudah, Mbak," jawab gadis itu. "Hari Selasa ini kalian jadi lamaran, 'kan?" "Ya." "Kenapa nggak langsung nikahan saja. Habis lebaran baru resepsi. Bulan puasa tinggal dua Minggu lagi lho. Biar puasa tahun ini kamu nggak sendirian?" Ucap Mahika menjeling pada Aksara. Disambut senyum oleh pria itu sambil memandang Marisa. "Sebenarnya mama juga menyarankan seperti itu. Nikah siri dulu nggak apa-apa. Kalian kan sering ketemuan. N

