Bab 19. Gigih

1128 Kata

Happy Reading "Pa?" Shaka masuk ke dalam ruang kerja Ayahnya yang berada di mansion Mahendra. Pria tua dengan wajah yang masih terlihat segar itu mendongak. Menatap sang putra dengan kening mengernyit. "Tumben kamu ke sini? Pasti ada sesuatu yang kamu inginkan, kan?" "Ck, aku tahu kalau aku memang bukan anak kesayangan Papa, tapi setidaknya aku juga sangat bisa dibanggakan." "Ya, kamu benar. Kamu dan Danio sama-sama membanggakan." Shaka berdecak lagi mendengar penuturan Sadewa Mahendra yang merupakan ayah kandungnya itu. Semenjak dia bisa membuat Mahendra Grup berkembang pesat, ayahnya tidak lagi menatapnya dengan sebelah mata. "Tapi sayangnya kamu belum memberikan Papa menantu dan cucu seperti Danio. Kapan kamu menikahi tunanganmu, itu? Jangan lama-lama menduda," lanjut Sadewa. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN