Mira mengerjapkan matanya berulang. Hari sudah mulai larut, tetapi matanya masih enggan terpejam. Dia masih mengingat serangkaian hal yang ia lakukan bersama Alen hari ini. Senyumnya mengembang, ia sangat bahagia karena lelaki itu ternyata pria yang selama ini dia cari dan nantikan kehadirannya. Dia memang cocok dijadikan pengganti lelaki yang meninggalkan dia untuk menikahi orang lain. Beberapa hari berlalu sejak pertemuan mereka. Mira sudah mengenalkan Alen pada orang tuanya. Ajaib, mereka langsung menjadi dekat. Seketika orang tuanya selalu membela Alen, bukan dia. Dia juga jadi tahu kalau lelaki itu memang suamiable. Gadis itu mencubit pipinya sendiri, ia ingin memastikan semuanya bukan mimpi. Dia tidak ingin saat bangun esok hari, semua hal manis yang terjadi hari ini tidak terula

