"Sayang, bangun, dong..., aku sudah belikan kamu makanan." Rafael menarik pipi Sofia pelan. Ia sengaja tidak membangunkan istrinya pagi tadi karena dia tahu, wanita itu pasti kelelahan akibat kegiatan ranjang mereka semalam. "Mmh, jam berapa sekarang sayang?" tanya Sofia sambil mengerjapkan matanya berulang. "Jam sembilan lewat beberapa menit, Sayang. Makanya bangun dulu, aku udah beliin kamu sarapan. Bangun yuk, mau mandi atau mau cuci muka aja dulu nggak apa-apa, terserah kamu." kata Rafael lembut. Sofia meregangkan tubuhnya, ia lalu mengubah posisinnya menjadi duduk. Dia masih menahan selimut di dad4 untuk menutupi area sensitifnya. Tubuhnya terasa sedikit nyeri di beberapa bagian, mungkin akibat dari pergulatan mereka semalam yang lebih bersemangat di banding hari biasa. "Kita ma

