"Ma, aku titip Mikha dulu, ya. Kebutuhan Mikha semuanya hampir abis. Semua keperluan Mikha ada di dalam tas ini. Kalau bangun terus mau tidur lagi biasanya dia nangis, nanti mama ayun-ayun saja sebentar. Pasti dia langsung tidur. Aku tidak akan lama kok, Ma. Begitu selesai belanja langsung pulang." Rafael menyerahkan Mikha ke mamanya. Dia tidak bisa membiarkan bayi mungil itu terpapar polusi udara mengingat usianya yang masih sangat kecil. Beruntung jarak apartemen dan rumah Rahma tidak terlalu jauh. "Apa tidak sebaiknya biar mama saja yang belanja, kamu di rumah. Kamu kelihatan lelah sekali, Raf." "Tenang saja, Ma. Aku tidak pernah capek kalau mengurus segala hal tentang Mikha. Mikha Sayang di rumah Oma dulu ya, Nak. Ayah sebentar perginya. Sini ayah cium dulu, Sayang ... muah." Rafa

