Pagi itu, burung-burung bercicit-cicit ria di pepohonan, mendendangkan beberapa alunan lagu yang cukup merdu dan sedap didengar, melengkapi keindahan Pulau Gladiol yang sangat indah dan menakjubkan. Matahari sudah sedikit naik, teriknya sedikit demi sedikit menyengat kulit, tapi panasnya sama sekali tidak membuat sepuluh orang itu—yang kini sedang berkumpul di atap dari sebuah istana—menyerah, mereka terlihat bersemangat dan menggebu-gebu meskipun beberapa diantaranya sudah mulai sebal dan bosan karena terlalu lama dibuat menunggu. Sosok yang mereka tunggu sebenarnya tidak begitu jelas, karena sebelum mereka datang ke atap, mereka hanya diperintah oleh Sang Mentor untuk berkumpul di sana, menunggu kedatangan seseorang yang cukup penting. Menuruti perintah Sang Mentor, mereka bersama-