Ledakan-ledakan besar yang membahana tercipta di tengah arena, tepat di lokasi Paul berada, suaranya berdentum-dentum seperti sebuah bom yang dilempar secara beruntun. Warna oranye kemerah-merahan membara sangat besar, berkobar-kobar menjadi sebuah letusan yang cukup membahayakan. Hawa panasnya terasa bahkan sampai bangku paling belakang di tempat para penonton duduk menyaksikan pertandingan tersebut. Itu adalah pemandangan yang cukup mengerikan, para mentor, para pelayan pendamping, dan para pahlawan yang menonton, tidak henti-hentinya membelalakkan matanya, karena mereka tidak menyangka akan terjadi sebuah ledakan-ledakan besar di pertarungan ketiga ini. Dan anehnya, ledakan-ledakan itu meletus tepat setelah permen-permen batangan yang Cherry jilat dilemparkan ke arah Paul, membuat