"Pa..... "
"Kenapa Kim... "
"Kim mau ada tugas"
"Tugas apa?"
"Ada tugas ke daerah selama seminggu pa, so I have to go"
"What?, kamu kan baru saja masuk kuliah, kenapa ada tugas seperti itu?"
"Itu.... Aku tidak tahu pa. Tapi Papa tidak usah Khawatir"
"Tapi Kim.... "
"Ayolah pa, ini waktu untukku mengenal daerah di Indonesia, itu keinginan papa kan?"
"Tentu papa sangat gembira tapi papa hanya mengkhawatirkan kamu Kim"
"Kim mengerti pa, tapi aku akan baik baik."
"Baiklah, tapi kamu harus benar benar waspada Kim"
"I promise pa"
"Lanjutkan sarapanmu, papa berangkat dulu"
"Hati hati pa"
Setelah papanya pergi, Kimberly menghubungi mr. John yang gedung apartemennya bersebelahan dengan apartemen dimana Kimberly dan papanya tinggal. Setelah itu Kimberly masuk dalam kamar dan memasukkan beberapa baju dalam tas punggung dan kemudian segera keluar dari unit apartemennya dan melihat sebuah mobil berhenti di depan lobby apartemennya.
"Kim, get in" mr. John duduk dikursi kemudi memanggil Kimberly untuk masuk, Kimberly berjalan mendekati mobil mr. John dan masuk kemudian duduk di jok samping pengemudi, mr. John melajukan mobilnya menyusuri jalanan yang ramai dengan mobil dan motor.
"Where we go mr. John?"
"Some place"
"Tempat rahasia?"
"Ya begitulah, tapi kamu akan menyukainya Kim"
"Really?, aku juga belum pernah lihat Alam Indonesia, mungkin ini saatnya"
"Good thought"
Perjalanan dirasakan Kimberly sangat jauh, sudah lebih dari 3 jam perjalanan tapi belum juga sampai hingga Kimberly mulai mengantuk dan tertidur.
~~~
~~~
Kimberly membuka matanya, ia merasakan udara dingin yang menerpa wajahnya. Ia menegakkan tubuhnya dan melihat sekitarnya yang sepertinya ia berada di hutan, ia tak melihat mr. John disebelahnya, Kimberly membuka pintu mobil dan keluar, ia edarkan pandangannya ke sekeliling, tak ia lihat keberadaan mr. John. Hari sudah mulai panas karena sudah tengah hari, dari kejauhan Kimberly melihat mr. John berjalan ke arahnya.
"Sudah bangun Kim?"
"Maaf mr. John, aku tadi sangat mengantuk" ucap Kimberly merasa tidak enak.
"Its okay, perjalanan jauh memang membosankan, ayo"
"Kesana..." tunjuk mr. John ke arah ia tadi berjalan, ia mulai berjalan.
"Mobilnya..?"
"Biarkan, siapa yang akan mencurinya" mr. John melanjutkan langkahnya.
Kimberly kemudian berjalan mengikuti mr. John masuk lebih ke dalam hutan dimana pohonnya lebih rimbun, sinar matahari pun kesulitan menerobosnya. Cukup jauh mereka berjalan semakin masuk dalam hutan dan mereka sampai di sebuah sungai dengan air terjun yang tidak terlalu besar. Kimberly takjub dengan keindahan alam yang ia lihat. Memang benar yang banyak orang bilang jik Indonesia itu alamnya sangat indah.
"Aku harap kamu siap dengan semua ini Kim, ini akan sulit"
"Aku siap mr. John"
"baiklah kamu masuk dalam sungai menuju air terjun itu"
Tanpa banyak bicara, Kimberly melepas sepatunya dan berjalan ketengah sungai ke arah air terjun, mr. John juga mengikutinya. Mereka berdiri didepan air terjun, Kimberly merasakan sejuknya air dari air terjun itu menerpa wajahnya.
"Sit there.... " mr. John menunjuk batu tepat dibawah air terjun.
"There....??" Kimberly heran dengan permintaan dosennya itu. Tapi ia pun bergerak dan duduk bersila di batu itu, air dari air terjun itu membasahi kepala hingga sekujur tubuhnya basah.
"Kamu pejamkan mata kamu dan konsentasi, pusatkan fikiran, rasakan kekuatan alam semesta, jangan membuka mata apapun yang terjadi"
Kimberly mengangguk, ia memejamkan mata dan memusatkan fikiran, ia rasakan air itu semakin dingin membuat tubuhnya menggigil namun ia mencoba bertahan, ia tak tahu dan tak bertanya berapa lama ia harus melakukan ini, tapi demi keinginannya untuk bisa memberikan perlawanan saat black witched mencari dan mencoba melukainya.
Semakin lama ia mendengar suara suara bising tapi ia berusaha tetap konsentrasi dan tak membuka mata, Kimberly mulai merasakan kepalanya pusing namun ia tetap bertahan, semakin lama kepalanya semakin berat dan ia kemudian tidak ingat apa apa lagi.
Kimberly membuka matanya, kepalanya masih terasa pusing dan berat, ia mencoba duduk dan mengedarkan pandangannya mencari tahu dimana dia saat ini karena terakhir yang ia ingat ia duduk di bawah air terjun, ia berada di sebuah ranjang bilik kayu, ia terkejut dan menunduk, ia sudah berganti pakaian, matanya membola membayangkan jika mr. John yang mengganti pakaiannya, ia belum begitu mengenal pria itu, bagaimana jika dosennya itu melakukan hal yang tidak senonoh padanya, ia meradang ia akan bangkit dari ranjang untuk mencari keberadaan mr. John namun ia berhenti saat pintu bilik terbuka dan memperlihatkan seorang wanita paruh baya berjalan masuk.
"Sudah bangun rupanya"
"Anda siapa?, ini...." Kimberly memegang pakaian yang ia pakai.
"Kamu tenang, saya yang mengganti pakaian kamu, bukan suami saya"
"Suami anda??"
"John itu suamiku"
"Oh I see, terima kasih"
"Sama sama, suami saya sudah menunggumu di depan, ayo kita sekalian makan malam"
"Makan malam?, berapa lama saya pingsan?"
"Sekitar 6 jam"
Kimberly terkejut mendengar penuturan wanita yang mengaku istri mr. John itu, Kimberly berdiri dan mengikuti wanita itu keluar dari bilik kayu, Kimberly heran karena wanita itu mengajaknya makan tapi malah menuju luar rumah.
"Bukannya kita akan makan?, kenapa keluar?"
Wanita itu menoleh sejenak dan tersenyum.
"Kita akan makan dengan cara Indonesia"
"Cara Indonesia?"
"Iya, lihat itu" tunjuk wanita itu.
Kimberly mengarahkan matanya pada tempat yang ditunjuk wanita itu, ia melihat mr. John sedang duduk bersila ditikar menghadap ke hidangan yang beralaskan daun pisang, Kimberly mengikuti langkah istri mr. John yang mendekati suaminya dan kemudian ikut duduk bersila di samping suaminya, Kimberly ikut duduk dengan ragu, ia tidak pernah melihat penyajian makanan seperti itu, ia takut tidak higienis.
"Kamu tenang, ini bersih dan higienis" Jawab mr. John. Kimberly tersenyum kikuk karena mr. John bisa membaca fikirannya.
"Maaf... "
"Tidak apa apa Kim, budaya tempat tinggal kamu dulu sangat berbeda jauh dengan Indonesia, tapi karena kamu sekarang tinggal disini kamu harus membiasakan diri."
"Iya mr. John"
"Oh ya, kamu sudah bertemu istriku. Honey this is Kimberly yang aku ceritakan, Kim ini Asih, istriku"
Kimberly mengangguk dan tersenyum. Mereka kemudian mulai makan bersama, Kimberly mengikuti apa yang dilakukan mr. John dan bu Asih, makan bersama beralaskan daun pisang dan menggunakan tangan. Kimberly awalnya merasa aneh namun ia mulai bisa melakukannya. Ia masih ingat jika papanya masih suka melakukan hal ini, makan dengan tangan bukan sendok, sedikit demi sedikit ia mulai memahami kebiasaan masyarakat Indonesia.
"Apakah aku terlalu lemah untuk melakukan yang aku lakukan tadi?" tanya Kimberly pada mr. John saat bu Asih membereskan makanan mereka.
"Tentu tidak, karena kamu baru pertama melakukan itu jadi tubuhmu belum beradaptasi, oleh karena itu kita selama 2 minggu disini"
"Aku takut aku tidak bisa melakukan ini mr. John"
"Itu adalah tugasku membuat dirimu mampu melakukan itu bahkan melampaui"
"Melampaui?"
"Iya, sudahlah tidak usah kamu fikirkan. Istirahatlah, kamu butuh tenaga untuk besok, honey, tunjukkan bilik Kimberly"
"Baiklah, ayo"
Kimberly mengikuti ibu Asih menuju kamar yang ternyata kamar yang ia tempati tadi, Kimberly segera beristirahat, ia kemudian duduk dan coba mencari ponselnya, ia harus menghubungi papanya agar papanya tidak khawatir. Ponselnya ada dalam tasnya, saat ia lihat tidak ada sinyal sama sekali berarti tidak ada sinyal sama sekali. Ia kembali meletakkan ponselnya kali ini ia letakkan di meja kecil di sebelah dipan yang akan ia tempati tidur. Ia bertekad untuk bisa menempuh meditasi hingga ia bisa memiliki kemampuan melawan black witched.
Pagi sekali Kimberly sudah bangun dan ia kebingungan saat ingin mandi dan mencari kamar mandi karena rumah kayu itu hanya memiliki 2 ruangan saja, 1 ia tempati dan ia yakin bilik yang lain ditempati mr. John dan istrinya. Kimberly kemudian keluar dari rumah kayu itu mencoba mencari kamar mandi, ia berjalan disamping rumah dan menemukan sebuah bilik yang hanya sampai d**a saja dan ternyata itu adalah kamar mandi, ia bingung Bagaimana ia bisa mandi ditenpat terbuka seperti itu, ia ragu tapi ia sudah terbiasa mandi dipagi hari setelah bangun tidur.
Akhirnya ia masuk dalam kamar mandi itu berharap mr. John dan istrinya belum bangun, ia percepat acara mandinya dan segera keluar dari bilik itu, saat ia keluar bu Asih muncul dengan bernafas lega.
"Astaga Kim, ibu pikir kamu kemana, suami ibu bingung mencarimu, honey Kim disini"
Tak lama tampak mr. John dengan wajah lega, sama dengan bu Asih saat melihat Kimberly.
"My God Kim, kamu membuat kami khawatir, ini masih sangat pagi untuk mandi, apa kamu tidak kedinginan?"
"Tidak mr. John"
"Baiklah, setelah ini kita mulai latihan lagi, setelah sarapan"
"Oke"
Setelah sarapan bersama, mr. John menuju sungai kecil dengan air terjun yang ternyata tidak terlalu jauh dari rumah kayu yang mereka tempati.
"Itu rumah kayu siapa mr. John?"
"Itu rumah istriku"
"She lives here alone?, maksudku anda mengajar di Jakarta kan?, anak kalian?"
"Ya, dia tinggal sendiri, sejak anak kami terbunuh oleh black witched di Skotlandia, istriku memutuskan tinggal sendiri disini, ini hutan tempat pertama kami bertemu"
"Kalian bertemu di hutan?"
"Its a long story, mungkin lain kali akan aku ceritakan" ucap mr. John. Mereka sudah berada di tepi sungai, mr. John meminta Kimberly untuk duduk bersila di batu yang ada di bawah air terjun. Kimberly mengangguk dan berjalan ke arah air terjun dan kembali duduk bersila disana dan memejamkan mata, ia bertekad harus kuat sampai mr. John memintanya membuka mata.
Kimberly tak tahu berapa lama ia disana, ia kembali menggigil karena dinginnya air pegunungan yang mengguyur tubuhnya. Kepalanya mulai pusing, kali ini ditambah perutnya juga mual dan ia ingin muntah. Ia tak ingin gagal lagi seperti hari sebelumnya, namun tiba tiba ia tak ingat apa apa lagi, Kimberly pingsan.
Lynagabrielangga